IHRAM.CO.ID, RIYADH — Komisi Kepustakaan Arab Saudi baru saja meluncurkan strategi baru untuk mengembangkan sektor tersebut di Kerajaan. Tujuannya, untuk meningkatkan dan mengubahnya dari sekadar wadah informasi menjadi platform budaya komprehensif yang merangkul kegiatan dan acara yang menarik.
CEO Komisi Perpustakaan Dr. Abdulrahman Alasem menyatakan, strategi Komisi dirancang untuk mencapai peran utama perpustakaan selain dampak sosial dan ekonomi yang diharapkan. Dia menambahkan, strategi yang ada termasuk berbagai inisiatif yang melayani sektor, mitra, dan masyarakat umum, demi tujuan Visi Kerajaan 2030.
Mengutip Saudi Gazette Jumat (28/5), hingga kini komisi telah membangun strateginya berdasarkan masukan yang diwakili saat meninjau lebih dari 110 dokumen lokal hingga internasional yang relevan. Langkah itu, melibatkan sejumlah besar pemangku kepentingan internal dan eksternal melalui wawancara, lokakarya dan kelompok fokus, dan bekerja dengan para ahli dan spesialis lokal dan internasional dalam sektor Perpustakaan.
Melalui strateginya itu, Komisi sudah mampu mengembangkan visi, misi dan nilai-nilai yang ambisius, serta pilar-pilar strategis, tujuan, inisiatif, dan indikator kinerja utama. Dalam upayanya itu, Komisi Perpustakaan juga menentukan lima nilai: Interaksi, gairah, perbedaan, kepercayaan diri, dan kreativitas.
Strategi tersebut didasarkan pada tiga pilar strategis: pilar pertama terletak pada pengembangan sektor perpustakaan melalui perencanaan, pengembangan standar dan regulasi, pengkajian dan statistik, pembiayaan dan investasi, serta pengembangan pegawai.
Sedangkan pilar kedua, meningkatkan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran literasi informasi di Kerajaan dengan memfasilitasi akses layanan perpustakaan, selain melakukan kampanye penyadaran dan promosi untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap layanan perpustakaan.
Lebih jauh, pilar ketiga menangani pengembangan kompetensi administratif dan operasional untuk meningkatkan kapabilitas komisi dan memimpin sektor dengan memastikan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan kapabilitas karyawan, dan secara efektif melibatkan pemangku kepentingan lokal dan internasional.