Ahad 06 Jun 2021 12:40 WIB

Imam Al Azhar Sebut Klaim Sumber Daya Alam Bisa Berbahaya

Imam Al Azhar sebut kepemilikan sumber daya penting masyarakat adalah milik publik.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Sheikh Ahmed Al Tayeb
Foto: gulf-daily-news
Sheikh Ahmed Al Tayeb

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Imam besar Al-Azhar di Kairo, Mesir, Ahmed Al-Tayeb menyatakan bahwa klaim kepemilikan beberapa sumber daya alam dan merampasnya dengan cara yang merugikan negara lain adalah berbahaya. Selama pidato virtual pada Jumat (4/6) dalam rangka perayaan Hari Lingkungan Dunia PBB, dilansir di Arab News, Ahad (6/6), Al-Tayeb mengatakan bahwa agama adalah bagi mereka yang percaya dan menghormati hukumnya.

Dalam hal ini, ia secara eksplisit menyatakan bahwa kepemilikan sumber daya penting masyarakat adalah milik publik. Menurutnya, tidaklah benar dalam keadaan apapun, untuk menganggap sumber daya itu sebagai milik seorang individu, individu-individu atau negara yang dapat menggunakan atau merampasnya tanpa mempertimbangkan negara yang bergantung pada sumber daya publik tersebut.

Dia mengatakan bahwa air menjadi sumber utama dari sumber daya penting. Sementara itu, kata Al-Tayeb, hukum agama menetapkan bahwa kepemilikannya harus kolektif dan dilarang bahwa individu, kelompok atau negara merampasnya tanpa persetujuan yang lainnya.

Pernyataan Al-Tayeb ini datang di tengah perselisihan mengenai Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) yang melibatkan Mesir, Sudan dan Ethiopia. Ethiopia mulai mengerjakan bendungan itu pada 2011. Mesir khawatir GERD akan mengancam pasokan airnya dari Sungai Nil, sementara Sudan mengkhawatirkan keamanan bendungan dan aliran airnya sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement