Aysha mengaku, pengalamannya sewaktu sekolah bisa jadi tidak menakutkan andai ada sosok seorang guru Muslim. "Saya ingin menjadi sosok itu," katanya.
Ketika Aysha memutuskan menjadi guru tidak ada yang percaya. Bahkan, ada salah seorang muridnya mengaku heran dengan pencapaian Aysha.
"Saya memilih untuk mengambil tanggungjwab menghadapi siswa yang rasis, sehingga mereka suatu hari tidak merasa hebat namun biasa saja,"katanya.
Menurut Aysha, kehadirnya di sekolah juga diharapkan sebagai pengingat adanya keberagaman dalam masyarakat Kanada. Karenanya, dalam setiap kelasnya, Aysha mendorong para siswa bertanya tentang prasangka terhadap dirinya.
"Kami diskusi dan belajar bersama. Saya juga melihat mereka ini akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik,"ucapnya