IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Kanada dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk memperpanjang penutupan perbatasan hingga 21 Juli. Kanada sedang berupaya untuk meningkatkan vaksinasi terhadap warganya.
“Kami masih melihat kasus di seluruh negeri dan kami ingin menurunkannya. Pada saat yang sama kami juga tahu bahwa kami harus mencapai target 75 persen divaksinasi dengan dosis pertama, dan setidaknya 20 persen divaksinasi dengan dosis kedua," kata Perdana Menteri Justin Trudeau dilansir Aljazirah, Sabtu (19/6).
Pemerintah Kanada mendapat tekanan untuk membuka bisnis dan industri pariwisata karena khawatir perekonomian negara akan terus merosot. Penutupan perbatasan tidak memengaruhi perdagangan barang. Namun pembatasan tersebut memukul operator perjalanan dan ekspor jasa.
Kamar Dagang Kanada menyebut pemerintah terlalu berlebihan karena terus menerus menutup perbatasan. Presiden dan Kepala Eksekutif Kamar Dagang Kanada Perrin Beatty mengatakan saat ini pelaku operator perjalanan dan ekspor jasa tidak dapat melanjutkan bisnis mereka.
“Saya kecewa, semua kajian ilmiah mengatakan bahwa kita harus bergerak maju untuk membuka kembali perbatasan. Kami bahkan tidak memiliki rencana pada saat ini," kata Beatty.
Perbatasan antara Kanada dan AS tetap tertutup untuk semua perjalanan yang tidak penting. Pembatasan diumumkan pada Maret 2020 di awal pandemi. Sejak pandemi, pembatasan telah diperpanjang setiap bulan.
Pemerintah Kanada mengharapkan pengiriman vaksin untuk 80 persen warga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dua dosis vaksin pada akhir Juli. Sekitar 70 persen warga Kanada yang memenuhi syarat telah mendapatkan satu dosis vaksin. Kanada menunda pemberian dosis kedua, karena ingin meningkatkan vaksinasi dosis pertama.