IHRAM.CO.ID, BEKASI -- Pengelola Asrama Haji Kota Bekasi mengaku siap jika hendak digunakan kembali sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala.
Pada Februari 2021 lalu, tempat itu pernah dijadikan sebagai lokasi isolasi terpusat. Namun, hanya berlaku satu bulan saja lantaran jumlah pasien melandai.
"Per 1 Maret 2021, kan engga di pake. perjanjiannya kan dulu sejak Februari sampe Maret 2021, kemudian sudah sejak saya tunggu tidak diisi," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Kota Bekasi, Dede Saeful Uyun, Selasa (22/6).
Lebih lanjut, Dede mengatakan, apabila Pemprov Jawa Barat tiba-tiba ingin menggunakan asrama haji sebagai tempat isolasi kembali pihaknya mengaku sudah siap. "Sampai hari ini belum ada komunikasi lagi," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Khoirizi, mengatakan asrama haji siap digunakan kembali sebagai ruang isolasi pasien Covid-19.
Khusus untuk Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, sudah digunakan dua gedung sebagai tempat isolasi.
"Sudah sejak tahun 2020 sudah digunakan bahkan 2 gedung satu untuk perawatan gedung Arafah dan gedung A untuk isolasi," jelasnya kepada Republika.co.id, Selasa (22/6).
Rencana penggunaan asrama haji lagi untuk pasien Covid-19 muncul lantaran sejumlah rumah sakit dan tempat isolasi seperti Wisma Atlet Kemayoran penuh akibat lonjakan pasien Covid-19.
"Saya minta kepada pemerintah agar Asrama Haji Pondok Gede dipersiapkan untuk menampung pasien Covid 19 yang tidak tertangani di rumah sakit. Mengingat tahun ini tidak ada kegiatan ibadah haji, jadi sebaiknya dimanfaatkan untuk hal lain," kata Dasco, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (20/6).
Dasco menambahkan, dalam pengelolaannya, Asrama Haji nantinya dikoordinir langsung oleh pemerintah via Kementerian Agama dan Rumah Sakit Haji. "Sehingga untuk koordinasi dengan pemerintah pusat pun tetap mudah dan berjalan dengan baik," ujarnya.
Uji Sukma Medianti