Kamis 24 Jun 2021 13:12 WIB

MUI Tangsel Imbau Masyarakat Sholat Idul Adha di Rumah

Perkembangan jumlah kasus Covid-19 di Tangsel kian meningkat.

Rep: Eva Rianti/ Red: Esthi Maharani
Sholat Idul Adha
Foto: Diskominfo Indramayu
Sholat Idul Adha

IHRAM.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengimbau masyarakat Tangsel untuk melaksanakan sholat Idul Adha di rumah jika tempat tinggalnya berada di zona merah atau zona oranye. Hal itu mengingat perkembangan jumlah kasus Covid-19 di Tangsel kian meningkat.

"Seperti surat edaran yang dikeluarkan Menag (Menteri Agama) bagi daerah zona merah dan zona oranye ditiadakan penyelenggaraan sholat Idul Adha secara berjamaah," ujar Sekretaris Umum MUI Tangsel Abdul Rozaq di kawasan Pamulang, Tangsel, Kamis (24/6).

Namun, Abdul mengatakan, aturan pelaksanaan sholat Idul Adha di Kota Tangsel nantinya akan diputuskan oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel. Pembahasan terkait aturan itu, sambungnya, akan dilakukan pada awal Juli.

"Awal Juli ada pembahasan antara Pemkot dengan MUI, Kemenag, NU, Muhammadiyah, Forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah). Keputusannya gimana menindaklanjuti SE Kemenag Nomor 15. Jadi tunggu saja kebijakan Wali Kota," terangnya.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Surat Edaran atau SE Nomor 15 Tahun 2021 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1442 H/2021 M.

Yaqut menyebut, edaran ini dimaksudkan sebagai panduan dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 pada semua zona risiko penyebaran Covid- 19. "Ini diterapkan dalam rangka melindungi masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement