IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengoperasikan rumah sakit isolasi pasien Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) di area Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
"Ini merupakan upaya untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan yang ada di Jawa Timur," ujar Pelaksana Harian Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, di sela peresmian pengoperasian di Surabaya, Jumat (25/6)
Rumah Isolasi OTG tersebut berkapasitas 168 tempat tidur dan akan bertempat di Gedung E2 Asrama Haji berlantai dua. Setiap lantai, terdiri dari 28 kamar ber-AC, dan setiap kamarnya berisi enam tempat tidur dengan kamar mandi dalam. Di setiap lantainya, juga terdapat dua unit TV serta dua dispenser yang berada di ruang lobi untuk melengkapi kebutuhan pasien.
Seperti halnya RS Lapangan yang telah didirikan Pemprov Jatim, kata dia, rumah isolasi juga dilengkapi dengan fasilitas tempat olahraga seperti tenis meja, bulu tangkis dan sepak bola. Selain itu, juga ada kafe gratis dan tiga unit gazebo yang bertempat di lapangan seluas 500 meter persegi di depan gedung isolasi. Guna memaksimalkan pelayanannya, rumah isolasi OTG ini juga akan dijaga oleh empat orang dokter, delapan perawat dan empat analis.
Dengan adanya tambahan rumah isolasi OTG di Asrama Haji Sukolilo ini, maka Pemprov Jatim saat ini telah memiliki lima Rumah Sakit Lapangan Covid-19 di beberapa daerah dengan kapasitas berbeda. Rinciannya, RS Lapangan Indrapura Surabaya dengan kapasitas 500 tempat tidur, RS Lapangan Idjen Boulevard Malang dengan kapasitas 300 tempat tidur, dan RS Lapangan Joglo Dungus Madiun berkapasitas 150 tempat tidur. Kemudian, Rumah Isolasi OTG di BPWS Bangkalan dengan kapasitas 550 tempat tidur, serta Rumah Isolasi OTG di Asrama Haji Sukolilo dengan kapasitas 168 tempat tidur.
"Khusus RS Lapangan Indrapura Surabaya, jumlah kapasitas awalnya 450 tempat tidur, setelah itu Ibu Gubernur Khofifah menambah kapasitasnya dengan 50 tempat tidur," kata Heru Tjahjono.