IHRAM.CO.ID, LONDON -- Penyebaran Covid-19 di seluruh dunia sempat menggagalkan kegiatan Festival Makanan Halal London tahun lalu. Namun, tahun ini acara tersebut dijadwalkan kembali berjalan pada 25 dan 26 September.
Festival Makanan Halal kali ini berpindah dari lokasi biasanya di Tobacco Dock menuju Syon Park Walled Garden di tepi Sungai Thames, sekitar 10 mil ke hulu dari London.
"Jika Anda melihat acara ini sebagai kegiatan ekonomi, kita perlu memastikan bisnis berjalan dengan baik,” kata Direktur Acara dari penyelenggara Algebra Consulting, Waleed Jahangir, dikutip di Salaam Gateway, Jumat (2/7).
Secara keseluruhan, konsep acara menampilkan keterampilan makanan dan kuliner halal. Mereka akan menghadirkan pemenang Muslim MasterChef.
Ia juga menyebut dalam menyiapkan kegiatan ini, rencana keamanan maupun keselamatan dipikirkan dengan matang dan menjadi keharusan tahun ini.
Jahangir menegaskan pihaknya mengutamakan keselamatan peserta festival dan tamu yang hadir. Pihaknya telah melakukan penilaian atas faktor risiko atas kegiatan tersebut.
Industri acara, dewan pariwisata Inggris "Visit Britain", serta asosiasi pemerintah terkait disebut telah bekerja sama untuk mengembangkan pedoman acara pencegahan pasca-pandemi.
"Kami sudah siap. Proses sertifikasi yang dilalui perusahaan sudah terlewati. Sertifikasi tersebut menandakan bisnis kami mengikuti pedoman Covid-19 pemerintah dan industri, serta bertanggung jawab menjaga kebersihan dan membantu menjaga jarak," lanjutnya.
Tersebar di lahan seluas empat hektare, Syon Park Walled Garden menyediakan banyak ruang untuk menerapkan langkah-langkah keamanan. Termasuk di dalamnya pemeriksaan suhu di titik masuk, distribusi sanitiser di seluruh tempat, serta kontrol ekstra untuk kebersihan.
Tenda makan keluarga yang sifatnya pribadi dan privat telah mereka siapkan. Lokasi tenda ini terpencil dari lokasi utama sehingga memberikan lebih banyak jaminan keamanan.
Untuk menghindari antrian orang yang memesan makanan di kios yang ada, penyelenggara berinvestasi dalam mengembangkan perangkat lunak. Melalui platform yang ada, pengunjung dimudahkan dalam proses pemesanan daring dan pembayaran. Mereka hanya perlu ke kios untuk mengambil makanan setelah muncul pemberitahuan.
"Inovasi ini akan membuat perbedaan. Ini adalah investasi bagi kami, untuk klien kami dan acara kami yang lain juga," kata Jahangir.
Dalam kegiatan festival kali ini pihaknya akan menyiapkan 15.000 tiket. Tiket dibagi menjadi sesi pagi dan sore, dengan tujuan pengendalian massa, serta penyelenggara dapat mengembalikan biaya semua orang jika acara tidak bisa dilanjutkan.