Selasa 06 Jul 2021 08:19 WIB

Haji dan Diaspora Muslim China di Makkah

Pelaksanaan haji menyebabkan terbentuknya diaspora Muslim China di Makkah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Para imam masjid menyantap hidangan buka puasa dengan para jamaah di halaman Masjid Niujie, Beijing, China, Minggu (9/5/2021). Buka bersama sambil berdiri di halaman masjid tersebut sangat unik dan menjadi tradisi tersendiri bagi komunitas Muslim di Niujie.
Foto:

Pertukaran budaya dan agama telah menjadi penting sepanjang sejarah hubungan antara Timur Tengah dan China. Haji atau ziarah Islam ke Mekkah menyebabkan terbentuknya diaspora Tionghoa di Makkah dan sekitarnya, termasuk Muslim Tionghoa yang mendirikan penginapan untuk menyediakan penginapan bagi peziarah dari China.

Janice Hyeju Jeong, akademisi postdoctoral di Universitas Göttingen, baru-baru ini memberikan kuliah tentang Makkah dan komunitas Muslim Tionghoa di Arab Saudi untuk proyek penelitian interdisipliner berjudul "Infrastruktur Iman: Mobilitas Keagamaan di Sabuk dan Jalan (BRINFAITH) di institut Hong Kong untuk Humaniora dan Ilmu Sosial (HKIHSS).

Dalam ceramahnya, dia menyarankan bahwa ziarah Islam dan Muslim China ke Makkah adalah salah satu titik penting yang pertama kali menyatukan China dan Timur Tengah. Komunitas Muslim China, yang sebagian besar tinggal di China Barat, telah ada sejak abad ke-8 Masehi. Orang-orang ini, yang dulu dikenal secara kolektif sebagai Hui atau Huihui, sekarang diklasifikasikan sebagai anggota dari 10 kelompok etnis yang berbeda, termasuk Hui, Uighur, Kazakh, Dongxiang, dan lainnya.

Karena keyakinan agama mereka, Muslim Cina juga melakukan haji. Konektivitas global dan krisis di abad 19 dan 20 menciptakan keinginan di kalangan Muslim China untuk menghubungkan China dan Jazirah Arab, yang dianggap sebagai pusat dunia Islam. Dengan demikian, jalur perjalanan antara China dan Timur Tengah dihidupkan kembali mulai abad ke-19, di tengah masuknya China ke dalam sistem internasional yang dipimpin oleh negara-negara Barat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement