Dengan demikian, lebih mudah bagi diaspora Muslim China untuk kembali ke rumah mereka di China, dan juga berkontribusi pada hubungan China yang lebih dekat dengan negara-negara Timur Tengah.
Ceramah Jeong menyarankan bahwa ziarah Muslim Cina dan diasporanya di Mekah adalah bagian penting dari interaksi antara Cina dan negara-negara Timur Tengah. Dinamisme ziarah Muslim Tionghoa ke Mekah mendahului koneksi BRI di seluruh China dengan Asia Tenggara, Samudra Hindia, Asia Tengah, dan Jazirah Arab.
Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antara China dan Timur Tengah juga memasukkan nilai-nilai agama, serta ikatan politik dan ekonomi. Agama Islam adalah salah satu jembatan yang awalnya menghubungkan dua wilayah, di mana Makkah sebagai magnet bagi diaspora dan mediator koneksi transnasional.
Peran Muslim Tionghoa sebagai jembatan yang menghubungkan China dan Timur Tengah menunjukkan bahwa ekonomi tidak dapat menjadi satu-satunya sumber kerjasama antar wilayah BRI (jalur sutra Modern China). Dinamika budaya dan agama juga harus dipertimbangkan ketika mempromosikan kerjasama dalam hubungan antar negara.
Jika BRI bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara China dan kawasan lain, strategi dan proyeknya perlu mempertimbangkan agama dan budaya negara-negara mitranya daripada sekadar memikat mereka dengan pot emas.