IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Salah satu aspek yang istimewa dari ibadah haji menjadikan orang-orang mengingat rencana Allah terhadap segala sesuatu, yang pertama kali dibuat pada zaman Nabi Ibrahim AS dan disempurnakan pada zaman Nabi Muhammad SAW yang. Manasik haji melambangkan beberapa tahapan rencana ini.
Saniyasnain Khan dalam bukunya 'Ibadah Haji Agar Kita Memahami Secara Tepat' mengatakan bahwa, Ibrahim meninggalkan tanah kelahirannya Irak menuju Hijaz. Begitu pun pada saat ini jamaah haji pun meninggalkan rumah mereka dan berangkat ke tanah suci.
"Di dekat Ka'bah mereka menanggalkan pakaian berjahit mereka untuk menggunakan dua helai kain seperti pakaian yang dikenakan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail As," katanya
Ketika mereka sampai di Makkah mereka berjalan di sekeliling Baitullah (Rumah Allah), seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang telah memenuhi janji mereka kepada Allah yang melempar batu pada setan yang berusaha untuk menggagalkan. Mereka melempar batu ketiga jumrah, Jamarat.
"Semua itu dilakukan oleh jamaah haji sambil membaca inilah aku berkhidmat padamu ya Allah."
Kumpulnya seluruh jamaah haji di padang Arafah merupakan puncak spiritual ibadah haji. Di sinilah mereka berjanji kepada Allah untuk meneladani kehidupan Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail melaksanakan perintah Allah SWT, apapun perintah itu mendasarkan hidup mereka pada kebenaran da jika perlu meninggalkan semua kesenangan hidup.
"Allah akan menjadi perhatian dan tujuan mereka yang tidak bisa dipalingkan oleh kekuatan-kekuatan jahat apapun," katanya.