Rabu 07 Jul 2021 07:43 WIB

Ningxia Tawarkan Beasiswa untuk Santri Indonesia

Lulusan pesantren di Indonesia bisa belajar ilmu teknologi dan bisnis di Ningxia.

Ningxia Tawarkan Beasiswa untuk Santri Indonesia. Ilustrasi Santri
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ningxia Tawarkan Beasiswa untuk Santri Indonesia. Ilustrasi Santri

IHRAM.CO.ID, BEIJING -- Perguruan tinggi di Daerah Otonomi Ningxia, China menawarkan beasiswa untuk santri Indonesia. "Lulusan pesantren di Indonesia bisa belajar ilmu teknologi dan bisnis di Ningxia University," kata Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kedutaan Besar RI di Beijing Yaya Sutarya, Selasa (6/7).

Menurut dia, dengan mengambil kesempatan tersebut, para santri setelah menyelesaikan studinya di Ningxia nanti bisa berpartisipasi membangun daerah asalnya di Indonesia. Sebagai daerah otonomi, Ningxia yang beribu kota di Yinchuan itu banyak dihuni etnis minoritas Muslim Hui. Kondisi ini cocok untuk kalangan santri Indonesia.

Baca Juga

Masjid dan makanan halal sangat mudah diperoleh. Ningxia terletak di wilayah utara daratan China yang berbatasan dengan Provinsi Gansu, Provinsi Shaanxi, dan Daerah Otonomi Mongolia Dalam.

Saat ini, terdapat 12 warga negara Indonesia yang bermukim di Ningxia, satu di antaranya menikah dengan penduduk setempat. "Mulai tahun depan para lulusan pesantren di Indonesia sudah bisa mengajukan pendaftaran beasiswa ke Ningxia," ujar Yaya.

 

Sejumlah perguruan tinggi di China terus menawarkan beasiswa kepada Indonesia dan sejumlah negara lainnya. Namun sayangnya sampai saat ini otoritas China belum memberikan akses kepada para pelajar dari Indonesia dan negara lainnya untuk memasuki wilayah tersebut sejak merebaknya wabah Covid-19.

Kegiatan belajar dan mengajar bagi warga negara asing masih dilakukan secara daring. Otoritas China memang telah memberikan visa kepada warga negara asing untuk berbagai keperluan, kecuali untuk kegiatan belajar.

Di China terdapat sekitar 14 ribu pelajar Indonesia, namun yang tersisa hingga saat ini diperkirakan tidak lebih dari 5.000 orang. Mereka yang tersisa adalah yang bertahan atau tidak pulang ke Tanah Air sejak China dilanda Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement