IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Ismail bin Abi Uwais dikenal sebagai ulama yang meriwayatkan hadis yang belum pernah diriwayatkan ulama-ulama hadis lainnya. Hal itu disebabkan karena beliau memiliki kesempatan menimba ilmu langsung dari Imam Malik. Lantas seperti apa karir keilmuannya?
Mohammad Nabiel dalam buku Al-Bukhari dan Metode Kritik Hadis menjelaskan, Ismail bin Abi Uwais merupakan ulama hadis yang dilahirkan di Madinah pada tahun 139 Hijriyah. Dia lahir di lingkungan keluarga yang menjadikan hadis sebagai fokus keilmuannya.
Ayahnya bernama Abu Amir yang merupakan salah seorang periwayat hadis terkenal. Begitu pula saudaranya yang bernama Abu Bakar bin Abi Uwais yang juga termasuk ke dalam jajaran ulama yang banyak meriwayatkan hadis.
Sedangkan pamannya yang bernama Malik bin Anas, menjadi tumpuan bagi para pencari ilmu hadis sehingga ia memiliki kesempatan yang luas untuk meraup hadis dan ilmunya dari pamannya tersebut. Anas bin Malik juga meriwayatkan hadis dari Al-Zuhri dan ulama lainnya yang belum ia sampaikan kepada murid-muridnya di Madinah kecuali kepada keponakannya sendiri.
Sehingga dalam hal ini, banyak ulama semisal Ibnu Adi yang menilai bahwa Ismail bin Abi Uwais telah meriwayatkan hadis-hadis gharib yang tidak ada jalur periwayatan lainnya selain dari dirinya sendiri. Ismail bin Abi Uwais juga belajar qiraat kepada Nafi bin Abdul Rahman bin Abi Nuaim Al-Qari dan juga merupakan murid terakhir yang menjadi rujukan bacaan Alquran karena dikaruniai umur yang panjang.
Kota Madinah bagi perjalanan menimba ilmu oleh Ismail bin Abi Uwais sangatlah dalam. Madinah menjadi rujukan dalam berbagai bidang keilmuan sehingga kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan baik olehnya. Terutama karena beliau lahir di lingkungan keluarga yang sangat memperhatikan hadis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
