Kemudian, dilakukan juga penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang merupakan instrument investasi bagi para pelaku industri keuangan syariah dan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel untuk masyarakat umum. Total penerbitan Sukuk Ritel tersebut mencapai 203 triliun, dengan total investor sebanyak 347.145 individu.
Kemudian juga penerbitan Green Sukuk, yang merupakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pertama dan terbesar di dunia dengan konsep berkelanjutan telah menerima sekitar 42 penghargaan dari berbagai lembaga internasional.
"Dan yang keempat, OJK juga telah memberikan ijin penerbitan instrumen investasi syariah di pasar modal syariah seperti reksa dana syariah dan saham syariah yang fatwanya diterbitkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI)," kata Wapres.
Wapres mengungkapkan, masih berdasarkan laporan OJK, market share saham syariah mencapai 47 persen dengan 457 saham syariah dan total kapitalisasi pasar sebesar Rp3.336 triliun. Kemudian, market share reksadana syariah mencapai 7,1 persen dengan 291 reksadana syariah serta nilai aktiva bersihnya senilai Rp 38 triliun.