IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penemuan Ibnu al Jazzar banyak digunakan pada Abad Pertengahan. Karyanya besarnya Traveller's Provision (Zad al-Musafir) banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa. Constantinus Africanus menyalinnya ke bahasa Latin dengan judul Viaticum Peregrinantis dan di bahasa Yunani dengan judul Synesios, dan Ibrani dengan judul Zedat al Derachim.
Karya tokoh yang dikenal di dunia Barat dengan sebutan Algizar ini seorang ahli kedokteran terhitung produktif dalam penelitian dan menulis bulu. Pemilik nama lengkap Abu Ja'far Ahmad ibnu Ibrahim ibnu Abi Khalid Ibnu al-Jazzar al-Qairawani ini juga menulis tentang coryza dan penyebab wabah penyakit di Mesir.
Rincian temuannya ini dapat dilihat dari tulisan F Sezgin seperti manuskrip ilmiah Islam. Sebagian besar karya Ibnu al Jazzar tetap tidak dipublikasikan hingga hari ini. Salah satu karya tersebut dianggap telah hilang sampai ditemukan oleh Dunlop dalam manuskrip unik di Lisbon.
Tulisan lain yang terkenal dalam Zad al-Musafir juga berisi tentang deskripsi cacar dan campak. Tulisannya seperti buku panduan untuk wisatawan, tetapi isi buku ini menyajikan karya medis yang sistematis dan komprehensif.