IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Al-Jazzar tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kondusif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu Kairouan, Tunisia kini. Ia menempuh pendidikan di /kuttab semasa muda dan mempelajari tata bahasa, teologi, fikih, dan sejarah di Masjid Uqba Ibnu Nafi.
Al-Jazzar mempelajari ilmu medis dari ayah dan pamannya yang seorang Yahudi dan dokter di Qayrawan, Ishaq Ibnu Suleiman. Ia belajar medis di rumah dan mengajarkan kembali kepada murid-muridnya. Masa pendidikannya ini dikisahkan dalam karyanya Zad Al Mussafir (viaticum).
Makalah ini tersebar pada abad kesembilan dan dikenal langka dan mahal. Al Jazzar memiliki perpustakaan yang kaya akan buku-buku seberat 50 kilogram. Buku-buku ini tidak semuanya tentang kedokteran, tetapi juga buku-buku lainnya.
Al-Jazzar juga menulis berbagai buku medis lain, seperti penyakit anak, demam, gangguan seksual, terapi, gangguan perut, kusta, obat-obatan. Selain buku medis, dia juga menulis buju sains lain, seperti sejarah, mengenai binatang, dan sastra Al-Jazzar diperkirakan wafat pada tahun sekitar 895 M dan 1009 M. Tahun kelahiran dan kematiannya sulit dipastikan kebenarannya. Banyak kebingungan masalah tahun kelahirannya (Ibnu al-Jazzar), ujar Hajji Khalifah dalam karyanya bertajuk Kashf al-Zunun II.