Sabtu 17 Jul 2021 01:45 WIB

Ibn al-Jazzar, Dokter dan Filsuf yang Produktif (II-Habis)

Ibn Al-Jazzar dikenal sebagai tokoh yang sederhana dan tak haus materi.

ilmuwan Muslim
Foto: Anadolu Agency
ilmuwan Muslim

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Al-Jazzar tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kondusif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu Kairouan, Tunisia kini. Ia menempuh pendidikan di /kuttab semasa muda dan mempelajari tata bahasa, teologi, fikih, dan sejarah di Masjid Uqba Ibnu Nafi.

Al-Jazzar mempelajari ilmu medis dari ayah dan pamannya yang seorang Yahudi dan dokter di Qayrawan, Ishaq Ibnu Suleiman. Ia belajar medis di rumah dan mengajarkan kembali kepada murid-muridnya. Masa pendidikannya ini dikisahkan dalam karyanya Zad Al Mussafir (viaticum).

Baca Juga

Makalah ini tersebar pada abad kesembilan dan dikenal langka dan mahal. Al Jazzar memiliki perpustakaan yang kaya akan buku-buku seberat 50 kilogram. Buku-buku ini tidak semuanya tentang kedokteran, tetapi juga buku-buku lainnya.

Al-Jazzar juga menulis berbagai buku medis lain, seperti penyakit anak, demam, gangguan seksual, terapi, gangguan perut, kusta, obat-obatan. Selain buku medis, dia juga menulis buju sains lain, seperti sejarah, mengenai binatang, dan sastra Al-Jazzar diperkirakan wafat pada tahun sekitar  895 M dan 1009 M. Tahun kelahiran dan kematiannya sulit dipastikan kebenarannya. Banyak kebingungan masalah tahun kelahirannya (Ibnu al-Jazzar), ujar Hajji Khalifah dalam karyanya bertajuk Kashf al-Zunun II.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement