REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Pejabat kesehatan Saudi saat ibadah haji berlangsung menyatakan, belum ada kasus Covid-19 yang terdeteksi selama haji tahun ini. Juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, protokol kesehatan dan tindakan pencegahan, dapat memastikan musim haji yang aman.
Tahap pertama protokol dimulai sebelum jamaah mulai tiba di Masjidil Haram di Makkah pada Sabtu (17/7) untuk memulai haji. "Pada fase ini, kami memastikan bahwa semua jamaah telah menerima vaksin yang diperlukan," kata Al-Aly seperti dilansir dari laman Arab News pada Senin (19/7).
Adanya pandemi virus Corona membuat jamaah haji tahun ini berkurang. Total jamaah tahun ini mencapai 60 ribu orang yang berasal dari dalam kerajaan.
Pejabat kementerian keamanan, kesehatan dan haji mengatakan pada konferensi pers di Makkah pada Ahad (18/7) bahwa tindakan pencegahan terhadap Covid-19 telah sepenuhnya dilaksanakan.
Tahap kedua termasuk menyebarkan kesadaran di kalangan jamaah, dan memperkenalkan tindakan pencegahan. "Karena para jamaah berasal dari kebangsaan yang berbeda, kampanye kesadaran diluncurkan melalui berbagai bahasa," kata dia.
Di samping itu, ada pemandu kesehatan khusus menemani jamaah untuk memeriksa mereka dan memberikan saran.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Kolonel Talal Al-Shalhoub mengatakan dinas keamanan dan entitas pemerintah menerapkan rencana pencegahan kesehatan di tempat-tempat suci. "Petugas keamanan akan terus melakukan tugas mereka dan mencegah orang yang tidak berwenang memasuki tempat suci. Mereka yang ditemukan melanggar aturan akan ditangkap dan dihukum," kata Al-Shalhoub.
Pada Ahad, jamaah beribadah dan beristirahat di Mina menjelang perjalanan ke Arafah pada Senin pagi untuk puncak haji.
Juru bicara Kementerian Haji dan Umrah, Hisham bin Saeed mengatakan tindakan pencegahan ketat diterapkan untuk mengangkut jamaah, termasuk dari Mina ke Arafat antara pukul 05.00 pagi dan 08.00 pagi pada Senin pagi.
Sekitar 71 kamp telah disiapkan untuk menampung para jamaah. Al-Aly mengatakan, ada 13 rumah sakit di Makkah tiga terletak di tempat-tempat suci, sementara 10 lainnya berada di kota Makkah. "Ada juga rumah sakit lapangan keliling yang akan mendampingi jemaah haji. Ada juga sekitar 50 klinik dan pusat kesehatan di berbagai tempat suci," kata Saeed.
"Selain itu, kami memiliki 180 ambulans yang dapat memberikan layanan perawatan intensif," ucap dia.
Dia mengatakan, Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi juga menyediakan layanan signifikan termasuk kapasitas untuk hampir 3.000 tempat tidur medis.