Kamis 22 Jul 2021 02:52 WIB

Mengungkap Defisini Islamofobia

Ketakutan dan penolakan terhadap Islam dan Muslim menyebabkan Islamofobia.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: avizora.com
Islamofobia (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,  NEW DELHI -- Apakah Islamofobia, sentimen anti-Muslim atau dendam lama terhadap Islam? Pertanyaan ini akan dijawab Abash Parida dalam artikelnya yang dipublikasikan laman The Pioneer, Rabu (21/7).

Runnymede Trust adalah organisasi resmi pertama yang memberikan definisi institusional tentang Islamofobia. Ini mendefinisikan Islamofobia sebagai permusuhan tidak terbatas terhadap Islam dengan pandangan dekat tentang agama ini.

Baca Juga

Dalam sebuah laporan berjudul "Islamophobia: A Challenge for Us All" definisi istilah Runnymede Trust terbatas. Aspek multidimensinya diabaikan. Analisis kepercayaan bersifat umum.

Dalam konteks sosial modern, Islamofobia bersifat tidak langsung dan lebih bersifat psikologis. Ketakutan dan penolakan terhadap Islam dan Muslim menyebabkan berkembangnya Islamfobia.

Ya, diamati bahwa banyak kejahatan rasial, kerusuhan dan serangan teror terkait agama. Ada banyak contoh di mana beberapa kesalahan dilakukan dengan kedok Islam dan Muslim. Kejahatan dan penjahat tidak memiliki agama dan moralitas.

"Kami tidak pergi ke substansi atau kondisi sosial yang menghasut kejahatan. Kekhawatiran utama adalah komunitas tertentu di seluruh dunia yaitu Muslim distigmanisasi sebagai komunitas yang menyimpang,"tulisnya.

Menurut Abash, islamfobia berbahaya ketika negara mendorong proses rasialisasi. Jika prosesnya disponsori oleh negara, maka itu bertujuan untuk kontrol psiko-sosial.

"Kontrol psikososial sama dengan serangan verbal. Hasil dari tindakan tersebut mengarah pada pengorganisasian umat Islam ke dalam dua kategori, seperti Muslim yang diterima dan Muslim yang tidak dapat diterima,"kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement