Senin 26 Jul 2021 12:24 WIB

KH Abdul Manam, Ulama Besar dari Banyuwangi (II-Habis)

KH Abdul Manam mendirikan Pondok Pesantren Minhajut Thullab.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi: Santri belajar di pesantren.
Foto:

Pada 1945, Mbah Manan kemudian membangun sebuah gedung yang bisa menampung banyak jamaah untuk mengaji. Gedung ini dinamakan sebagai Jam'iyyah al-Ishlah atau lebih populer dengan Jam'iyyah Gedong.

Saat itu, belum ada sistem pendidikan serupa dengan sekolah-sekolah formal. Yang ada, hanya sistem pengajian tradisional, sepereti sorogan dan bandongan. 

Setelah pondok pesantrennya berkembang pesat, Mbah Manan jarang turun langsung mengajar santrinya. Kegiatan mengaji lebih sering dipercayakan kepada santri-santri senior yang sudah menguasai kitab kuning. Mbah Manan hanya turun langsung saat jadwal mengaji kitab Al-Hikam dan Tafsir Jalalain.

Kini, seiring dengan perkembangannya, Pe santren Minhajut Thullab sudah memiliki kurikulum modern. Di sana, ada pula sekolah-sekolah formal yang terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag), seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Mubtadi'in. Selain itu, pihaknya juga memiliki SMA Al Hikmah dan SMK Minhajut Thullab. n ed: hasanul rizqa

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement