Pada 1919, Mustafa Sabri Effendi menjadi anggota Senat untuk masa jabatan seumur hidup. Awal tahun berikutnya, dia terpilih menjadi syaikhul Islam Kesultanan Usmaniyah.
Akan tetapi, jabatan ini hanya diembannya selama delapan bulan plus 21 hari karena pada akhirnya dia mengundurkan diri.
Penyebabnya adalah ketidaksukaan beberapa kementerian terhadap kebijakan-kebijakannya. Dalam skala yang lebih luas, merebaknya kaum nasionalis-sekuler di tubuh elite Turki memang menyingkirkan orang-orang yang masih ingin mempertahankan otoritas kesultanan atas dasar Islam. Termasuk di antara mereka yang tersisih ini adalah Mustafa Sabri Effendi.
Advertisement