Dalam tulisannya, Hajriyanto Y Thohari mengungkapkan, sosok Said Tuhuleley sebagai aktivis sejati yang benar-benar total dan autentik. Dari otak dan tangannya lahir sebuah lembaga Bengkel Dakwah Muhammadiyah dan Laboratorium Dakwah yang menghasilkan Peta Dakwah.
Sementara itu, dalam tulisan berjudul Jihad Kemanusiaan Tuhuleley, M Fuad Nasar mengungkapkan, se masa hidupnya Said Tuhuleley ada lah seorang aktivis-pejuang Muslim sejati dan tokoh pembela masyarakat marjinal.
Di bidang jurnalistik, Said pernah menjadi Pemimpin Redaksi Jurnal Media Inovasi UMY dan diamanahi tugas sebagai Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah Pendidikan Gerbang. Selain itu, ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Direktur Laboratorium Dakwah Yayasan Shala huddin Yogyakarta.
Sepeninggalnya, banyak testimoni dari sahabat dan koleganya yang meng ulas kiprah dan keberpihakan Said kepada kaum yang lemah atau mustadh'afin. Sebuah buku untuk mengenang Said Tuhuleley disusun oleh Agung Prihantoro dan telah diterbitkan pada 2015.