IHRAM.CO.ID,JAKARTA – Berbohong tidak diperbolehkan dalam Islam. Dalam Islam, jika seseorang membohongi orang lain akan mendapat dosa.
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) Ustadz Jeje Zaenudin mengatakan berdusta untuk tujuan sungguh-sungguh atau mempermainkan orang adalah perbuatan dosa. Bahkan, dosa dusta termasuk dalam dosa besar.
“Dosa dusta adalah yang paling berpotensi menyeret pelakunya ke dalam azab neraka,” kata Ustadz Jeje kepada Republika.co.id, Selasa (3/8).
Bahaya berdusta juga diingatkan oleh Rasulullah dalam salah satu haditsnya. Rasulullah menyuruh umat Islam agar terus berperilaku jujur karena jujur dapat menuntun seseorang kepada kebajikan.
Rasulullah bersabda, “Hendaklah kalian berlaku jujur karena jujur itu menuntun kepada kebajikan dan kebajikan itu menuntun kepada surga. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menuntun kepada kejahatan dan kejahatan itu menuntun kepada neraka,” (HR Muslim).
Ustadz Jeje menjelaskan akan lebih besar dosa seseorang apabila dia berdusta yang menyebabkan kerugian pada banyak orang. Misal, melakukan kebohongan publik.
“Kebohongan publik, yaitu orang yang sengaja membuat sensasi untuk mendapat pujian publik apa yang sebenarnya ia tidak lakukan kecuali kepura-puraan,” ujar dia.
Oleh karena itu, umat Islam senantiasa selalu menjauhi perbuatan dusta. Sebab, Allah menyuruh manusia untuk selalu mematuhi perintah-Nya dan bersama dengan orang yang benar (jujur). Jujur dalam ucapan, perbuatan, dan perilaku. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 119:
Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 119:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar (jujur).”