Istighotsah berarti beberapa bacaan wirid (awrad) tertentu yang dilakukan untuk mohon pertolongan kepada Allah SWT atas beberapa masalah hidup yang dihadapi. Istighatsah ini mulai banyak dikenal oleh masyarakat, khususnya kaum nahdliyyin pada 1990-an.
Dosen Universitas Darul Ulum Jombang, Ishomuddin Ma'shum, menyebutkan dalam tulisannya, pelaksanaan istighatsah boleh dilakukan secara bersama-sama dan boleh juga dilakukan secara sendiri-sendiri. Demikian juga waktunya, bebas dilakukan, boleh siang, malam, pagi, atau sore.
Seseorang yang akan melaksanakan istighatsah, hedaknya sudah dalam keadaan suci, baik badan, pakaian, dan tempatnya, dan suci dari hadas kecil dan besar. Juga tidak kalah pentingnya, seseorang yang mengamalkan istighatsah menyesuaikan dengan bacaan dan urutan sebagaimana yang telah ditentukan oleh pemiliknya.
Bacaan istighotsah yang banyak diamalkan oleh warga nahdliyyin ini sekarang meluas ke seluruh penjuru negeri yang sebenarnya disusun oleh KH Muhammad Romly Tamim, seorang mursyid thariqah qadiriyah wan naqsyabandiyah dari Pondok Pesantren Darul Ulum, Peterongan, Jombang.