IHRAM.CO.IDJAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS) di Indonesia dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat. Apalagi, di tengah masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
"Saya mendorong agar Baznas terus dapat memperkuat kapasitas kelembagaannya sehingga pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS) di Indonesia dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat," ujar Wapres saat meresmikan program vaksin “KITA JAGA KYAI” secara virtual, Senin (2/8).
Wapres mendorong pengoptimalan pemanfaatan dana ZIS serta Dana Sosial Keagamaan lainnya (DSKL) untuk kemaslahatan umat, terutama pada saat penanganan korban pandemi Covid-19. Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi BAZNAS yang pada tahun 2020 menyalurkan dana ZIS untuk penanggulangan covid-19 mencapai Rp 1,5 triliun.
Ia juga mengapresiasi inisiatif Baznas dan Kementerian Agama yang mendesain program vaksin “Kita Jaga Kyai”. Program ini merupakan bagian upaya penanganan Covid-19
"Ini salah satu bentuk penghargaan negara atau pemerintah dalam menjaga dan memelihara kesehatan para kyai dan pengasuh pesantren yang telah berjasa bagi masyarakat, bangsa dan negara," kata Wapres.
Ia menyebut, tidak sedikit dari ulama, pengasuh pesantren, cendekiawan, ilmuwan Indonesia yang meninggal dunia karena Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Agama per tanggal 7 Juli 2021, audah ada 605 orang kyai dan ulama serta pengasuh pesantren meninggal karena Covid-19.
Wapres mengatakan, wafatnya para kyai, ulama, mempunyai arti sangat penting dan krusial bagi kehidupan umat. Sebab, sebagaimana penegasan sabda Rasulullah SAW, ulama adalah pewaris para nabi dan wafatnya para kyai dan ulama sebagai musibah.
Sebab, para kyai dan ulama sangat berperan dalam mentransformasikan ilmu dan peradaban, menjaga, mendidik dan melakukan berbagai perbaikan di segala bidang mulai akidah, fiqih, ibadah, muamalat dan akhlak.
Selain itu, para kyai dan para ulama serta pondok pesantren berjasa dan berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan dan proses pembangunan bangsa Indonesia sangat besar dan tidak bisa dihargai dengan sekadar materi.