IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Profesor di departemen Studi Islam di University of Kentucky, Ihsan Bagby telah menulis laporan untuk Institute for Social Policy and Understanding (ISPU) terkait survei baru terhadap masjid-masjid Amerika. Hasil survei yang dilakukan setiap 10 tahun itu, menemukan bahwa masjid-masjid Sunni Amerika semakin menjadi tempat meleburnya tradisi, memadukan berbagai mazhab Islam.
Dalam banyak hal, pendekatan pluralistik ini menunjukkan kembalinya tradisi. Bahkan, misalnya mengenai peran laki-laki dan perempuan. Temuan dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa masjid Amerika menghidupkan kembali posisi kepemimpinan tertentu bagi wanita di masjid yang umum pada masa awal Islam.
"Para pemimpin masjid Amerika condong ke arah pemahaman Islam yang menganut dasar, sumber tekstual Islam (Alquran dan Sunnah) tetapi terbuka untuk interpretasi yang melihat ke tujuan hukum Islam (yaitu, melihat semangat dan kebijaksanaan hukum) dan keadaan modern," kata laporan itu.
Studi ISPU didasarkan pada wawancara langsung dan kuesioner standar. Penulis laporan tersebut berbicara langsung dengan ratusan pemimpin masjid dalam melakukan penelitian untuk laporan tersebut.