Jumat 06 Aug 2021 16:20 WIB

Muhammadiyah: Peringati Tahun Baru Hijriyah dengan Sederhana

Muhammadiyah imbau peringatan tahun baru Hijriyah dengan sederhana dan tidak boros.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir
Foto: PP Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, mengingatkan umat Muslim Indonesia untuk menyambut tahun baru Hijriyah dengan sederhana dan tidak boros. Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah diperingati tanpa melibatkan orang banyak.

"Meski ada peringatan hijrah, lakukan secara sederhana dan jauhi yang melibatkan orang banyak, serta jangan boros. Lebih baik alihkan dana dan perhatian pada ikhtiar bersama menghadapi musibah Covid-19 secara optimal," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (6/8).

Haedar menyampaikan, umat Islam di seluruh dunia dan negeri Indonesia tercinta ini menyambut tahun baru 1443 hijriyah dalam suasana musibah pandemi Covid-19. Musibah yang telah berlangsung satu setengah tahun dan sangat berat bagi semua bangsa.

"Segenap kaum Muslim memperingati momentum bersejarah itu dengan kesyukuran dan prihatin Covid. Meski ada syiar peringatan hijrah maka lakukanlah, jauhi euforia, dan aktivitas offline massa yang membuka peluang penularan wabah," katanya.

Muhammadiyah mengimbau untuk melakukan muhasabah individual dan kolektif baik secara rasional maupun spiritual agar momentum Muharram umat Islam menjadi uswah hasanah dan memberi solusi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Juga mengajak untuk mengembangkan pemikiran keislaman yang konstruktif dan berkemajuan.

Menghadapi pandemi, terang Haedar, adalah bagian dari agama, bukan bertentangan dengan agama. Menjaga agama itu paralel dengan menjaga jiwa, akal, harta, dan keturunan dalam satu kesatuan tujuan syariat Islam, bukan sesuatu yang terpisah satu sama lain.

"Kalau sebagian umat Islam masih tidak percaya Covid dan vaksinasi, padahal dampaknya sangat luas dan mengancam jiwa dan keselamatan manusia, maka alam pikiran umat belum benar-benar hijrah secara hakiki dan bukan sekadar seremonial," imbuhnya.

Haedar juga mengimbau umat Muslim untuk menyampaikan syiar peringatan hijrah Nabi Muhammad SAW secara daring. Syiar tersebut juga perlu memuat tentang ikhtiar menghadapi musibah. "Karena Muharam 1443 Hijriyah saat ini berada dalam suasana pandemi Covid-19, bila ada syiar, maka lakukan melalui online atau daring dan lebih dikaitkan dengan ikhtiar menghadapi musibah," tuturnya.

Umat Islam, kata Haedar, harus menjadi contoh terbaik dan menunjukkan solusi dan keteladanan. Jangan menyepelekan pandemi dengan pandangan sempit nirperspektif Islam berkemajuan. "Gelorakan spiritualisasi seperti pengajian online, doa setiap muslim, dan meningkatkan ibadah serta munajat kepada Allah sebagai ikhtiar ruhaniah yang sejalan dengan ikhtiar rasional dunyawiyah" ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement