Jumat 06 Aug 2021 19:32 WIB

Faisal Basri: Pemulihan Ekonomi Indonesia Paling Lambat

Ekonom Faisal Basri: Kecepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia Paling Lambat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Muhammad Subarkah
Pengamat Ekonomi Faisal Basri/ (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Pengamat Ekonomi Faisal Basri/ (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Faisal Basri menilai, kecepatan pemulihan ekonomi Indonesia tergolong paling lambat jika dibandingkan sejumlah negara lain. Walau, pertumbuhan ekonomi nasional naik signifikan pada kuartal II 2021 yakni mencapai 7,07 persen year on year (yoy).

"Bandingkan sama Singapura, kecepatan recovery-nya sekitar 27 persen. Sementara Indonesia hanya sekitar 14 persen," ujarnya dalam dialog virtual yang digelar Kementerian Investasi, Jumat (6/8).

 

Kecepatan pemulihan ekonomi itu, lanjut Faisal, dihitung dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 dengan kuartal II 2020. Hal itu karena pada kuartal II tahun lalu, hampir semua negara mengalami kemerosotan ekonomi dalam atau kontraksi.

 

"Kalau saya kurangi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 dengan kuartal II 2020, Indonesia tergolong paling lambat. Nomor satu paling tinggi Singapura, kedua Uni Eropa, ketiga Filipina, keempat AS, kelima China, dan yang lain belum keluar datanya," ujar Faisal 

 

Indonesia, kata dia, hanya lebih tinggi dari Vietnam. Hanya saja negara itu tetap tidak bisa dibandingkan dengan Indonesia, sebab Vietnam tidak pernah mengalami resesi selama pandemi. 

 

Dirinya mengungkapkan, data Juli sampai Agustus menunjukkan pula pemulihan ekonomi Indonesia masih terbilang lambat. Berdasarkan data Nikkei, Indonesia berada di urutan ke-110 dari 120 peringkat. Sementara berdasarkan data Bloomberg terhadap 53 negara, Indonesia berada si urutan 53. Lalu berdasarkan data Majalah Economist, Indonesia di urutan ketiga dari bawah.

 

"Semua menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia tergolong terburuk," tegas dia. Ibarat olimpiade, lanjutnya, negeri ini tidak bisa dibandingkan dengan peserta olimpiade lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement