Jumat 06 Aug 2021 19:50 WIB

Asmah Syahruni Muslimah Penggerak Perubahan (III-Habis)

Asmah tampil memimpin demonstrasi besar yang diikuti puluhan perempuan di Jakarta.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Warga menghadiri acara silaturahmi dengan Muslimat NU di Pondok Pesantren Al-Ittihad, Cianjur, Jumat (8/2).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Warga menghadiri acara silaturahmi dengan Muslimat NU di Pondok Pesantren Al-Ittihad, Cianjur, Jumat (8/2).

IHRAM.CO.ID,   Selama dipimpin Asmah Syahruni, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) terus berderap maju. Perempuan pemimpin itu terbilang andal. Dia mampu membawa organisasi ini kian berkembang.

 

Baca Juga

Dalam buku 50 Tahun Muslimat NU Berkhidmat untuk Bangsa dan Negara dijelaskan, sosok kelahiran Rantau, Kalimantan Selatan, itu termasuk vokal dan kritis. Pada zaman Orde Lama, di antara lain mendesak agar Partai Komunis Indonesia (PKI) dibubarkan. Sebab, partai berlambang palu-arit itu dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Banyak dari kalangan Muslimat NU yang menyatakan, model kepemimpinan Asmah sangat responsif. Sikapnya juga tegas dan selalu berorientasi pada pema haman fikih dan tradisi keilmuan ulama ahlus sunnah wa al-jama'ah dalam menanggapi tiap persoalan bangsa.

Sebagai organisasi otonom yang berada dalam tubuh NU, sikap itu wajar. Hampir semua kebijakan Muslimat NU selalu berpedoman pada fatwa ulama syuriah NU. Ketika NU menuntut pembubaran PKI pada 1965, Asmah tampil memimpin demonstrasi besar yang diikuti puluhan perempuan di Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement