Kamis 12 Aug 2021 08:46 WIB

Konjen RI di Jeddah Ungkap Kondisi Wisata Arab Saudi 

Pariwisata Arab Saudi terpuluk sejak pandemi Covid-19

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Pariwisata Arab Saudi terpuluk sejak pandemi Covid-19. Bendera Arab Saudi
Foto: AP/Amr Nabil
Pariwisata Arab Saudi terpuluk sejak pandemi Covid-19. Bendera Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Pandemi Covid-19 membuat Arab Saudi terpaksa menutup akses ibadah di dua Kota Suci, yakni Makkah dan Madinah. Meski ibadah haji dan umroh  telah dibuka di tahun ini secara terbatas, namun perputaran ekonomi pariwisata, khususnya wisata religi, masih cukup terpuruk.

Konjen RI Jeddah, Eko Hartono, mengatakan, ekonomi pariwisata Saudi yang mengandalkan ibadah haji dan umroh  saat ini sedang dalam fase yang paling rendah. Berdasarkan pengamatannya, tak sedikit hotel dan juga penginapan di sekitaran Makkah dan Madinah yang mengalami kebangkrutan.

Baca Juga

“Jangan salah, Arab Saudi juga sedang pusing karena kehilangan jamaah haji dan umrohnya secara normal. Sekarang, banyak sekali hotel-hotel yang berjatuhan (bangkrut),” kata Eko saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (11/8).

Dia menceritakan bahwa di waktu normal, perputaran ekonomi pariwisata Arab Saudi sangat berdampak langsung terhadap warga dan juga pengusahanya. 

Eko menyebut bahwa di masa normal apabila musim haji tiba, maka para pengusaha hotel dan penginapan bisa membelanjakan keuntungannya untuk biaya hidup setahun penuh.

Bahkan, kata dia, tak sedikit dari mereka yang menggunakan uang tersebut untuk pergi berlibur ke sejumlah negara di Eropa. 

Berdasarkan catatan Kamar Dagang dan Industri Makkah, setidaknya terdapat 1.400 hotel yang terdapat di sekitaran Masjidil Haram di masa normal.

“Kita tidak tahu berapa banyak (hotel) yang bangkrut, tapi yang jelas keterpurukan di sektor ini sangat dirasakan Arab Saudi,” kata Eko.  

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement