IHRAM.CO.ID, ABU DHABI – Langit Uni Emirat Arab (UEA) akan menampilkan hujan meteor pada Kamis (12/8) malam. Warga bisa melihatnya dengan mata telanjang pada Kamis (12/8) malam dan Jumat (13/8) dini hari. Kejadian ini dapat dilihat di langit gelap dengan 100 meteor dalam satu jam.
“Perseid adalah potongan komet Swift-Tuttle yang mengorbit Matahari setiap 133 tahun sekali dan melewati orbit Pluto,” kata para ahli.
Chief Executive Officer (CEO) Dubai Astronomy Group, Hasan al-Hariri, mengatakan fenomena alam itu terjadi karena arah dan titik pancaran. “Perseid muncul ketika Bumi melewati puing-puing Komet 109P/Swift-Tuttle yang pertama kali ditemukan pada tahun 1862,” kata al-Hariri, dilansir Khaleej Times, Kamis (12/8).
Sapuan terakhir komet dengan tata surya bagian dalam terjadi pada tahun 1992, meninggalkan jejak puing-puing yang berdebu. Ketika puing-puing ini mengenai atmosfer Bumi, ia terbakar dan menciptakan garis-garis yang terlihat di langit. Jadi, Perseid seperti bola api dan pertunjukannya pasti sangat bagus.
Direktur Proyek Stasiun Bumi Satelit Amity University Dubai dan Pemimpin Program Aerospace Engineering di Amity University Dubai, Sarath Raj, mengatakan hujan meteor ini unik di antara hujan meteor lain karena beberapa alasan. Yakni, cepat, cerah, dan sangat konsisten.
Orbit Komet Swift-Tuttle telah diselidiki secara ekstensif dan lintasannya memprediksi Bumi aman untuk 2.000 tahun lagi dari tabrakan dengan Swift-Tuttle. “Itu adalah benda yang berbahaya karena jarak perihelionnya dari orbit Bumi sekitar delapan juta kilometer,” ujar dia.
Perihelion adalah titik orbit Bumi yang terdekat dengan Matahari. Pada tahun 2126, ia akan melakukan pendekatan dekat berikutnya ke Bumi. Enam orbit berikutnya tidak akan membuat Bumi lebih dekat tapi Komet Swift-Tuttle akan melintas dalam jarak 1,5 juta kilometer dari Bumi pada 3044.
Persiapan sedang berlangsung untuk memungkinkan pengamat langit menangkap pemandangan luar biasa ini. Grup Astronomi Dubai menyelenggarakan pertemuan Hujan Meteor Perseid pada Kamis malam yang akan berlanjut hingga Jumat pagi di Jebel Jais di Ras Al Khaimah (RAK).
Acara ini juga akan memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk melihat melalui teleskop benda-benda langit lainnya. Program ini juga akan menampilkan presentasi, pelatihan astrofotografi, fotografi seluler, dan sesi tanya jawab.
Hariri menjelaskan orang tidak memerlukan peralatan khusus untuk melihat huja meteor. Yang hanya dibutuhkan hanya langit ceryah dan tempat menonton terpencil dan jauh dari lampu-lampu kota.
“Mata Anda mungkin membutuhkan waktu lima hingga sepuluh menit untuk terbiasa dengan kegelapan. Tahun ini, bulan akan terbenam sekitar pukul 21:45 malam dan sudah siap untuk pertunjukan hujan meteor,” tambahnya.