IHRAM.CO.ID, KILIS -- Sebuah masjid abad ke-17 di Turki tengah selatan diubah namanya dari Masjid Kurdi menjadi Masjid Turki. Kementerian Pariwisata Turki pada Ahad (15/8) mengatakan bahwa perubahan nama tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya pemulihan (restorasi).
Masjid Kurdi yang terletak di provinsi Kilis tengah itu dibangun pada 1800an oleh pemilik tanah Kurdi setempat. Seperti dilaporkan situs berita Duvar, dilansir di Ahval News, Senin (16/8), masjid tersebut menjalani restorasi pada 2018 atas perintah Direktorat Jenderal Yayasan Turki.
Setelah restorasi, label nama yang melekat pada bacaan di bangunan masjid itu ialah "Masjid Turki" di samping label aslinya, 'Masjid Kurdi'. Namun, label asli akhirnya dicabut dan masjid tersebut menjadi nama 'Masjid Turki'.
Langkah pengubahan nama masjid itu menuai kritik di wilayah tersebut, yang memiliki komunitas Kurdi yang cukup besar. Kantor gubernur provinsi Hatay, yang sebelumnya merupakan bagian dari Kilis, sebelumnya telah menekankan bahwa struktur bangunan tersebut telah mengalami perubahan nama setelah kehilangan bentuk aslinya dan mengalami banyak perbaikan.
Para kritikus melihat penghapusan nama-nama Kurdi dan yang terkait Kurdi dari taman umum dan jalan-jalan oleh pemerintah Turki sebagai bagian dari upaya untuk menghancurkan identitas etnis minoritas.
Rambu jalan dwibahasa Kurdi-Turki di kota Diyarbakır, Turki tenggara, dihapus dan diganti dengan rambu satu bahasa dalam bahasa Turki oleh pemerintah lokal yang ditunjuk pemerintah menjelang pemilihan lokal 2019.