IHRAM.CO.ID, TEHERAN -- Badan pengawas atom PBB, IAEA mengatakan dalam laporan terbarunya bahwa Iran telah mempercepat pengayaan uraniumnya hingga mendekati tingkat senjata. Tindakan ini disebut PBB menjadi sebuah langkah yang meningkatkan ketegangan dengan Barat karena kedua belah pihak berusaha untuk melanjutkan pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran.
Dilansir dari Alarabiya English, Rabu (18/8), Iran meningkatkan kemurnian penyulingan uraniumnya menjadi 60 persen kemurnian fisil dari 20 persen pada April sebagai tanggapan atas ledakan dan pemadaman listrik di situs Natanz. Serangan yang merusak output di pabrik pengayaan bawah tanah utama di sana.
Iran menyalahkan serangan itu pada Israel dan meningkatkan kemurnian uranium sekitar 90 persen. Pada bulan Mei, Badan Energi Atom Internasional melaporkan bahwa Iran menggunakan satu kaskade, atau cluster, sentrifugal canggih untuk memperkaya hingga 60 persen di pabrik pengayaan percontohan di atas tanah di Natanz. IAEA memberi tahu negara-negara anggota pada hari Selasa bahwa Iran sekarang menggunakan kaskade kedua untuk tujuan itu juga.
Langkah ini adalah yang terbaru dari banyak pelanggaran pembatasan dari kesepakatan nuklir 2015, yang membatasi kemurnian di mana Teheran dapat memurnikan uranium pada 3,67 persen. Amerika Serikat dan sekutu Eropanya telah memperingatkan langkah-langkah seperti itu mengancam pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan, yang saat ini ditangguhkan.
Menyusul laporan Reuters, Iran menegaskan kembali bahwa program nuklirnya damai dan mengatakan telah memberi tahu IAEA tentang kegiatan pengayaannya. Iran menambahkan bahwa langkahnya menjauh dari kesepakatan 2015 akan dibatalkan jika Amerika Serikat kembali ke kesepakatan dan mencabut sanksi.
"Jika pihak lain kembali ke kewajiban mereka di bawah perjanjian nuklir dan Washington sepenuhnya dan dapat diverifikasi mencabut sanksi sepihak dan ilegal semua mitigasi dan penanggulangan Iran akan dapat dibalik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh seperti dikutip oleh media pemerintah. .
IAEA mengatakan, Iran telah membuat kemajuan dalam pekerjaannya pada logam uranium yang diperkaya meskipun tidak ada penggunaan sipil yang kredibel untuk pekerjaan tersebut. Logam uranium dapat digunakan untuk membuat inti bom nuklir, tetapi Iran mengatakan tujuannya adalah damai dan sedang mengembangkan bahan bakar reaktor.