IHRAM.CO.ID, MANCHESTER -- Pada Jumat lalu, sekitar 50 Muslim telah berkumpul di ruang bawah tanah sebuah gereja lokal Manchester. Mereka menggelar karpet biru dan coklat panjang, dengan menghadap ke timur untuk sholat.
“Kami ingin memiliki tempat di Manchester. Kami memiliki komunitas yang berkembang, terutama untuk generasi muda. Akhirnya, kami ingin memiliki tempat kami sendiri," kata pemimpin Associated Muslim Community, Tarek Ambia.
Pada pekan lalu merupakan pertemuan kedua Komunitas Muslim di Gereja Episkopal St. Mary. Mereka memiliki kesepakatan dengan gereja untuk menggunakan ruang bawah tanah untuk sholat Jumat.
Penetapan ini memberi Muslim tempat berkumpul untuk beribadah. Sementara para pemimpin di St. Mary melihatnya sebagai kesempatan untuk pembelajaran lintas budaya.
Lebih dari dua tahun yang lalu, umat Islam mengajukan permohonan untuk merenovasi rumah Woodland Street menjadi masjid pertama di kota itu. Akan tetapi tidak mendapat persetujuan dari Komisi Perencanaan dan Zonasi. Semenjak itu, para anggota telah melakukan perjalanan ke sebuah masjid di East Hartford.