Senin 23 Aug 2021 20:40 WIB

Komisi Dakwah MUI: Dakwahlah dengan Cara yang Benar

Ada etika dakwah yang harus diperhatikan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Diskusi dakwah di masjid (ilustrasi)
Foto:

Menurutnya, ajaran agama-agama yang ada di Indonesia, Insya Allah mempunyai ajaran toleransi, saling menghargai dan menghormati. Insya Allah tokoh-tokoh agama tidak akan saling menyinggung dan melecehkan umat agama-agama lain. Apalagi sampai menggunakan simbol agama tertentu dan menggunakannya untuk menghina agama tersebut. Tentu itu akan menimbulkan reaksi sosial yang berbahaya.

"Kita akan mengajak umat kita untuk berdakwah dengan cara yang benar, masing-masing pemimpin agama punya tugas untuk mengajak, membimbing agar umatnya beragama dengan benar, saling menghargai dan toleransi dalam berdakwah," ujarnya.

Kiai Zubaidi menegaskan, intinya dalam berdakwah di ruang publik harus memperhatikan sikap saling menghargai dan menghormati. Jangan sampai menyinggung dan melecehkan ajaran agama lain.

"Jangan menggunakan simbol agama lain untuk menghinakan agama tersebut dalam berdakwah, ini bertentangan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika di Indonesia," jelasnya.

 

Ia menegaskan, sikap yang tidak menghargai dan menghormati ajaran agama lain bertentangan dengan hak kebebasan beragama. Hak kebebasan beragama bukan berarti boleh menghina agama-agama lain. Hak kebebasan beragama justru memberi kesempatan kepada umat agama lain untuk menjalankan ajaran agamanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement