IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Yayasan Ponpes iHAQi Ustaz Erick Yusuf menjelaskan bahwa sebagai dai sudah seharusnya ketika berdakwah terus berpegang kepada Alquran.
Dalam Surah An Nahl ayat 125 dijelaskan,
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
"Jadi ketika menyeru manusia dalam hal ini berdakwah, maka haruslah mengajak dengan hikmah, pelajaran yang baik. Jika terpaksa membantah maka bantahlah dengan jalan yang baik,"ujar dia kepada Republika, Senin (23/8).
Setiap dai hendaknya memberikan pelajaran, contoh dan tuntunan yang baik. Tentunya dengan tetap berpegang dengan Alquran.
Sehingga ketika misalnya ada pendengar dari semua agama maka setuju atau tidak setuju dengan pendapatnya tetap berada di jalan yang baik. Jika ada adu argumen maka akan terjadi adu argumen yang baik.
"Dengan berpegang pada Alquran, maka dakwah dai tersebut tidak akan membawa pada konflik, caci maki, termasuk ketika berdakwah di media sosial,"jelas dia.