IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Compliance & Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi menegaskan kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) diharapkan akan menjadi leverage atau daya ungkit bagi ekosistem perbankan syariah nasional.
"Harapannya, hal ini mendorong pelaku industri perbankan syariah lainnya, baik bank umum Syariah (BUS) maupun unit usaha Syariah (UUS) untuk turut maju dan berkembang," ujar Tribuana Tunggadewi dalam keterangan pers, Rabu (1/9).
Menurut Tribuana Tunggadewi yang akrab dipanggil Dewi, BSI dikelola dengan prinsip syariah yang mendasari merger yaitu bersatu dan ber-taawun atau tolong menolong. Merger ini diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan perbankan syariah di tingkat nasional dan menjadi energi baru ekonomi Indonesia.
Sebagaimana diketahui, populasi penduduk muslim Indonesia mencapai lebih dari 200 juta jiwa atau sekitar 87,2 persen dari total populasi Indonesia. Jumlah tersebut jauh lebih besar dari komposisi penduduk negara tetangga bahkan negara-negara Timur Tengah. Namun, pangsa pasar bank syariah masih sangat kecil, dibawah tujuh persen.
Dalam kaitan tersebut, BSI dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat dan mengembangkan ekosistem ekonomi syariah dan industri halal nasional bersama-sama dengan institusi syariah lain. Baik korporasi, perbankan, ritel, UMKM, koperasi bahkan organisasi kemasyarakatan.