Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas mengatakan kabar baik dalam laporan tersebut adalah selama periode yang sama, kematian akibat bencana ini turun hampir tiga kali lipat. Hal ini didorong sistem peringatan dini dan manajemen bencana yang lebih baik.
Namun, penelitian ini juga menunjukkan lebih dari 91 persen kematian yang berlangsung terjadi di negara berkembang atau negara berpenghasilan rendah. Sebab, banyak yang tidak memiliki sistem peringatan dan manajemen yang sama.
Pejabat WMO mengatakan kerugian ekonomi yang terkait dengan bencana ini akan memburuk tanpa mitigasi perubahan iklim yang serius. Taalas mengatakan jika langkah-langkah yang tepat dilakukan, tren tersebut dapat dihentikan dalam 40 tahun ke depan. WMO meminta kelompok kekuatan ekonomi dunia G20 untuk menepati janji mereka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.