Jumat 10 Sep 2021 02:10 WIB

Muslim AS dan Stereotip Negatif Usai Tragedi 9/11

Muslim AS hingga saat ini terkena dampak stereotip negatif usai Tragedi 9/11

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah umat Muslim melaksanakan shalat tarawih di Pusat Komunitas Muslim Chicago, Senin (12/4). Umat Muslim di AS tergolong multietnis dan nasionalitas. Tercatat jumlah umat Muslim Chicago mencapai angka 350 ribu jiwa atau lima persen dari populasi. Terdapat pula penganut Islam yang merupakan warga kulit putih AS dan Hispanik (keturunan latin). Namun, sejak lama Chicago terkenal sebagai wilayah konsentrasi kaum Muslim Afro-Amerika. Meski berbeda bahasa, adat maupun budaya, akan tetapi dalam beberapa kesempatan, terutama pada ibadah shalat serta aktivitas Ramadhan, satu sama lain akan menanggalkan perbedaan untuk bersatu di bawah panji kitab suci Alquran dan sunnah Nabi. Umat Muslim Chicago benar-benar menikmati perbedaan yang ada dan mempererat tali ukhuwah di saat bersamaan. (AP Photo/Shafkat Anowar)
Foto:

Sophomore Naz Shokri menuturkan, dia merasa orang sering lupa bahwa menggeneralisasi sekelompok orang dan serangkaian tindakan adalah dua hal yang berbeda. Ini sesuatu yang telah terjadi pada banyak Muslim di seluruh Amerika sejak 9/11.

"Keyakinan Islam berakar pada kebaikan dan cinta dan penghargaan. Ini adalah sesuatu yang sering diabaikan orang karena mereka berpikir, 'Bagaimana bisa seseorang yang beragama Islam membuat peristiwa mengerikan seperti 9/11?'"

"Tapi kemudian Anda juga bisa kembali dan berkata, 'Bagaimana bisa seorang Katolik menembaki sebuah sekolah? 'Hal yang sama, Anda tidak dapat membuat generalisasi terhadap orang-orang Islam seperti halnya Anda tidak dapat membuat generalisasi terhadap satu orang Katolik," kata Shokri.

Imam Shaher Sayed dari Masjid Burlington datang ke Amerika Serikat dari Palestina, di mana ia belajar bisnis dan kemudian mengubah karirnya menjadi melayani orang lain. Saat Sayed membantu orang-orang di sekitarnya untuk lebih memahami tentang Islam, dia diingatkan bahwa identitas agamanya telah distereotipkan, tetapi ini semua tentang bagaimana seseorang menampilkan iman mereka. 

 

"Di mana pun Anda bertindak, kapan pun Anda bertindak, pastikan itu mencerminkan iman yang Anda bawa. Begitulah cara saya berurusan dengan orang-orang. Saya mencoba menjadi seorang Muslim dalam tindakan daripada seorang Muslim dalam berbicara," kata Sayed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement