Jumat 10 Sep 2021 17:00 WIB

KH Muhyiddin Ulama-Pejuang dari Tanah Sunda (I)

KH Muhyiddin, pendiri delapan pesantren itu mulai berjuang sejak zaman penjajahan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah santri bertadarus (membaca Alquran)
Foto:

Masyarakat Muslim setempat sangat mendambakan hadirnya sosok yang mengerti tentang agama Islam dan mampu mengajarkannya. Karena itu, lulusnya Muhyiddin muda dari pengembaraan intelektualnya di pesantren-pesantren disambut gembira.

Ia menjadi seorang tokoh panutan. Bersama dengan mertuanya, dirinya berdakwah di tengah umat, khususnya para warga yang masih sangat awam akan ajaran agama. 

Sebagai seorang mubaligh, Kiai Muhyiddin berprinsip menebar maslahat bagi semua (rahmatan lil `alamin). Sebab, itulah sifat agama ini.

Dengan cara demikian, dirinya mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat.Keberhasilan dakwahnya di daerah Garut rupanya menggaungkan reputasinya hingga ke daerah Sumedang. 

Profilnya menarik perhatian seorang bupati Sumedang, yang lantas memintanya untuk hijrah ke daerah tersebut. Kiai Muhyiddin menyanggupi permintaan itu. Ia berharap bisa turut mengubah kondisi masyarakat Sumedang menjadi lebih baik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement