Senin 13 Sep 2021 17:13 WIB

Tahanan di Israel Satukan Rakyat Palestina

Para tahanan disebut sebagai pahlawan dan sama pentingnya dengan menjaga Yerusalem.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
 Polisi Israel melakukan manuver melalui kompleks Masjid Al Aqsa setelah shalat Jumat untuk membersihkan protes merayakan enam tahanan Palestina yang keluar dari Penjara Gilboa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat, Jumat (10/9).
Foto: AP/Mahmoud Illean
Polisi Israel melakukan manuver melalui kompleks Masjid Al Aqsa setelah shalat Jumat untuk membersihkan protes merayakan enam tahanan Palestina yang keluar dari Penjara Gilboa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat, Jumat (10/9).

IHRAM.CO.ID, RAMALLAH--Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh mengatakan, masalah para tahanan yang ditahan Israel menjadi isu yang mempersatukan rakyat. Para tahanan disebut sebagai pahlawan dan sama pentingnya dengan menjaga Yerusalem.

Nabil mengacu pada ribuan tahanan politik Palestina yang mendekam di tahanan Israel. Isu ini menjadi perhatian setelah pembobolan penjara oleh enam pejuang kemerdekaan Palestina dari penjara Israel di Gilboa pekan lalu.

Menurutnya, rakyat Palestina bersatu dalam pertempuran untuk mempertahankan konstanta mereka dan tempat-tempat suci mereka.  "Ini adalah pesan untuk semua bahwa tanpa pengakuan semua hak Palestina, di atas Yerusalem, para tahanan, legitimasi internasional dan hukum internasional, seluruh wilayah akan terus terbakar, dan tidak ada yang bisa menikmati perdamaian dan kemakmuran,"katanya dilansir dari Wafa News, Senin (12/9).

"Sebuah negara Palestina merdeka harus didirikan di perbatasan pra-1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Karena setiap upaya apa pun untuk menghindari hak-hak historis dan agama rakyat Palestina hanya akan menyebabkan lebih banyak ketegangan dan kehancuran," tambahnya.

"Presiden Mahmoud Abbas dan kepemimpinannya tidak akan pernah membiarkan [setiap upaya] untuk mengatasi masalah Yerusalem atau konstanta nasional mana pun. Ketabahan dan pengorbanan rakyat Palestina telah meruntuhkan "kesepakatan abad ini". Proyek sebuah negara dengan perbatasan sementara, serta semua upaya mencurigakan untuk melikuidasi masalah Arab yang paling suci: masalah Yerusalem, Palestina, dan tempat-tempat suci,"tambahnya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement