Sejak saat itu, TGH Umar Kelayu sudah dikenal sebagai ulama muda yang sangat tekun berdakwah. Akhirnya, banyak orang yang belajar kepada nya. Hal itu dituturkan Adi Fadli dalam artikelnya yang berjudul Pemikiran Tauhid TGH Umar Kelayu Dalam Kitab Manzarulamrad fi Bayani Qith'atin Minall'tiqad (2015).
Menurutnya, murid-murid sang tuan guru tidak hanya berasal dari Lombok, tetapi juga daerah-daerah lainnya. Bahkan, ada pula yang datang dari negeri jiran.
Di antara muridnya yang berasal dari Lombok adalah TGH Rais Sekarbela, TGH Muhammad Saleh atau Tuan Guru Lopan, TGH Muhamad Saleh Hambali Bengkel, TGH Muhammad Siddik Karang Kelok Mataram, dan banyak lagi.
Di samping itu, ada juga muridnya yang berasal dari luar Lombok. Sebut saja, KH Abdul Fattah Pontianak, KH Daud Palembang, KH Nawawi Lampung, KH Abdurrahman Kedah, dan Syekh Muhammad Zen Bawean. Tokoh pendiri Nahdatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari, pun pernah berguru kepadanya.
Adapun ulama-ulama yang menjadi sahabat karibnya ialah Syekh Sa'id bin Muhammad al-Yamani, Syekh Muham mad Jamal bin Muhammad al- Amir, Syekh Umar bin Junaid al-Hadhrami, dan Syekh Muhammad Jamal bin Muhammad al-Amir. Nama-nama lainnya yang sering disebut adalah Syekh Umar ibn Junaid al-Hadhrami, Syekh Abdul Qadir Mandailing, Syekh Mukhtar Bogor, Syekh Jamal al-Maliki, dan Syaikhona Kholil Bangkalan.