IHRAM.CO.ID, Sosok Idham Chalid dilahirkan di Setui, dekat Kotabaru, Kalimantan Selatan. Tanggal kelahirannya, 27 Agustus 1922. Ia merupakan sulung dari lima bersaudara. Ayahnya, H Muhammad Chalid, berprofesi sebagai penghulu yang berasal dari Amuntai, Hulu Sungai Tengah, sekitar 200 kilometer dari Banjarmasin.
Dalam buku Idham Chalid: Guru Politik Orang NU Ahmad Muhajir menceritakan, saat usia Idham menginjak enam tahun, keluarganya hijrah ke Amuntai. Mereka tinggal di kampung halaman leluhur H M Chalid, yakni Tangga Ulin. Idham pun menghabiskan masa kecilnya di sana.
Idham kecil termasuk anak yang cerdas dan berbakat. Saat mendaftar ke Sekolah Rakyat (SR), ia langsung ditempatkan di kelas dua. Perlahanlahan, bakatnya dalam berpidato mulai kelihatan menonjol. Kemampuannya ini kelak diakui secara luas, baik di Amuntai maupun kancah nasional.
Bahkan, menurut Ahmad Muhajir, para dai nasional, semisal KH Zainuddin MZ dan KH Syukron Makmun tercatat pernah berguru kepada Pak Idham. Kemampuannya dalam berorasi dan retorika dipadukan dengan kecerdasan dan kerendahan hati. Alhasil, orang-orang senang menyimak setiap petuah dari lisannya.
Idham kecil menamatkan pendidikan dasarnya pada 1935. Setelah itu, dia lanjut bersekolah di Madrasah alRasyidiyyah. Sekolah tersebut didirikan Tuan Guru H Abdurrasyid pada 1922, seorang ulama lulusan Universitas al-Azhar (Mesir). Idham terus belajar di sekolah ini hingga tiga tahun lamanya.