Istana al-Alam
Megah dan elegan, itulah kesan yang ditampilkan Istana al-Alam. Bangunan tersebut memiliki nama resmi Qashr al- 'Alam, yang berarti 'Istana Bendera.' Kompleks tersebut merupakan satu dari enam istana yang terus dipergunakan keluarga sultan Oman hingga saat ini. Istana al-Alam sudah berdiri sejak 200 tahun lalu. Inisiatornya adalah Imam Sultan bin Ahmad, salah satu kakek buyut Sultan Qaboosraja Oman yang wafat pada Januari 2020 lalu.
Sesuai namanya, istana ini memiliki tiang pancang bendera pada bagian tengah atapnya yang berbentuk horizontal. Sejak 1972, istana yang berada di antara Benteng al-Mirani dan al-Jalali itu dipugar sehingga tampak lebih indah. Bagian depannya menampilkan empat pilar biru-langit dan keemasan, serasi dengan warna temboknya yang putih.
Istana yang memadukan gaya arsitektur tradisional Oman dan Eropa ini biasanya difung sikan sebagai tempat menerima tamu kenegaraan. Sebagai contoh, pada Januari 2012 ketika sultan Oman menjamu Ratu Beatrix yang datang dari Belanda. Kecuali ada acara resmi kesultanan, pagar utama selalu tertutup rapat.
Bagaimanapun, para turis dapat mengambil gambar dan berpose di depan istana tersebut. Kesan gersang khas wilayah gurun tak terasa di lokasi sekitarnya. Sebab, hawa sejuk menyeruak dari pepohonan dan warna-warni bunga yang terdapat di sana.