IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, jamaah haji memiliki makna khusus, terutama bagi masyarakat Indonesia. Hanya orang-orang dipilih Allah yang dapat melaksanakan ibadah haji.
"Haji ini punya makna khusus sebenarnya, khusus bagi warga negara Indonesia," kata Budi kepada Republika, Sabtu (18/9).
Salah satu kekhususan ibadah haji di Indonesia adalah dapat gelar haji dari masyarakat. Gelar haji bagi orang yang baru pulang dari haji ini hanya di negara Indonesia saja negara lain tidak menggunakan gelar hajinya di depan namanya.
"Coba lihat orang Arab ada gak menyebut gelar haji. Misal haji salman, gak ada kan? Istilah Haji itu memang paling populer di republik ini," katanya.
Budi mengatakan, jamaah haji selain dimuliakan Allah SWT juga dimuliakan makhluknya (masyarakat). Di antara contohnya pemulian masyarakat kepada jamaah haji adalah dilepas keberangkatannya dan disambut kedatangannya.
"Bahkan di kampung saya, ditempat orang tua saya di Bogor saya kaget sekali begitu ada orang pulang dari haji, begitu turun dari kendaraan dia tidak boleh menginjak tanah langsung dikasih karpet," katanya.
Artinya apa? kata Budi Sylvana, jamaah haji begitu dimuliakan Allah dan makhluknya yang baru pulang dari haji, karena ibadah haji tidak mudah untuk menjalankannya kecuali orang pilihan Allah.
"Saya pelajari kenapa haji ini begitu mulia di
mata masyarakat kita? Ternyata di antara negara-negara lain, Indonesia termasuk negara paling sulit untuk bisa beribadah haji
(dulunya)," katanya.
Budi mengatakan perjalanan ibadah haji dulu dan sekarang berbeda. Dahulunya perjalanan ibadah haji bisa mencapai bulanan. Saat ini perjalanan ibadah haji bisa ditempuh dalam waktu tidak kurang lebih dari 1 hari
"Coba bayangin, kalau sekarang ke Arab Saudi perjalanan tidak sampai satu hari. Kalau dulu bisa 4 sampai 5 bulan,"" katanya.