Namun, karena meninggalkan sendi-sendi agama dan syariat, ilmu-ilmu pengetahuan atau sains yang dikuasai negara tersebut hanya akan menghancurkan tatanan masyarakat. Juga merusak lingkungan dan bumi, serta mewariskan berbagai hal buruk dan kerusakan kepada anak-cucu nanti.
Syekh al-Awari juga mengungkapkan, ilmu-ilmu sains dalam syariat tentu termasuk yang harus dipelajari. Namun, tetap harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariat dan agama.
"Inilah yang diinginkan Islam dan dibawah oleh pendahulu kita, karena mereka unggul dalam sains dan mengekspornya ke Barat," tutur Syekh al-Awari.
Advertisement