IHRAM.CO.ID, RIYADH--Parade Hari Nasional Arab Saudi tahun ini mencatatkan sejarah baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Parade militer tersebut turut menyertakan wanita dalam kegiatannya.
Dilansir dari Alarabiya, Jumat (24/9), tentara wanita dari berbagai tingkatan berbaris dalam parade selama satu jam untuk memperingati Hari Nasional ke-91 Arab Saudi. Ratusan warga negara dan penduduk Saudi juga menghadiri acara tersebut, dan mengibarkan bendera Saudi dan bersorak saat para tentara berbaris.
Kementerian Dalam Negeri, bekerja sama dengan General Entertainment Authority (GEA), telah menyelenggarakan acara tersebut di ibu kota Riyadh.
Parade serupa juga digelar di kota Jeddah.
Hari Nasional Saudi dirayakan setiap tahun pada tanggal 23 September untuk menandai penggantian nama Kerajaan Najd dan Hijaz menjadi Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932 setelah keputusan kerajaan dari Raja Abdul Aziz Ibn Saud.
GEA menyelenggarakan puluhan kegiatan dan acara yang akan berlangsung untuk memperingatinya, mulai dari 23 hingga 25 September. Kementerian Kesehatan mengimbau seluruh warga dan penduduk untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan selama perayaan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Visi 2030 dan wanita Saudi
Pada bulan Februari, Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengumumkan bahwa wanita sekarang dapat melamar posisi di militer melalui portal penerimaan terpadu mereka. Langkah ini dilakukan di bawah inisiatif Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed bin Salman, memperkenalkan reformasi yang memajukan perempuan Arab Saudi di berbagai bidang.
Wanita telah diizinkan untuk bergabung dengan Angkatan Darat Arab Saudi, Pertahanan Udara Kerajaan Saudi, Angkatan Laut Kerajaan Saudi, Pasukan Rudal Strategis Kerajaan Saudi, dan Layanan Medis Angkatan Bersenjata. Wanita Arab Saudi juga telah direkrut sebagai tentara, kopral tombak, kopral, sersan, dan sersan staf, menurut kementerian.
Untuk bergabung dengan angkatan bersenjata, seorang wanita harus berusia antara 21 dan 40 tahun, tinggi 155 sentimeter atau lebih, dan tidak boleh menjadi pegawai pemerintah. Dia juga harus lulus prosedur penerimaan, memiliki catatan kriminal yang bersih, dan secara medis sehat untuk melayani.
Seorang wanita Arab Saudi juga harus memiliki kartu identitas nasional yang independen, memiliki setidaknya pendidikan sekolah menengah atas, dan tidak dapat menikah dengan warga negara non-Arab.