IHRAM.CO.ID,ABHA – Seorang Pemuda Arab Saudi, Al-Asiri, mengubah kantor polisi lama menjadi sebuah restoran yang menargetkan pengunjung wisata. Sebab restoran hasil transformasi tersebut menawarkan sisi sejarah yang dipamerkan dengan nuansa tradisional.
Dilansir di Arab News, Ahad (26/9), sekarang Ibrahim bin Mansour Bashashah Al-Asiri's Al-Hosn Al-Turathi atau restoran warisan kastil Abha itu telah menjadi daya tarik yang menyajikan cita rasa tradisional selatan kepada wisatawan yang mengunjungi kota bersejarah di barat daya Saudi.
Pengunjung dari seluruh Kerajaan dan negara-negara Teluk secara teratur mengunjungi restoran untuk merasakan keramahan wilayah selatan. Seorang seniman plastik, dan desainer hadiah serta bunga, Al-Asiri, mengatakan bahwa restoran itu sebelumnya adalah kedai kopi milik saudaranya.
“Bangunan itu awalnya adalah kantor polisi Asir. Saya tidak menyukai penambahan dan perubahan yang kuat yang akan menghapus desain yang menjadi ciri bangunan. Tujuan utama saya adalah agar pengunjung dapat merasakan sejarah suatu tempat yang berusia 40 atau 50 tahun,” kata dia.
Menjadi jack of all trades, Al-Asiri memutuskan untuk menginvestasikan bakatnya dan membantu melestarikan warisan kota dengan mengubah kedai kopi menjadi restoran. Dia menggunakan bakatnya dengan pencahayaan dan seni untuk mengubah situs menjadi ikon warisan yang membawa pengunjung kembali ke masa lalu.
Awalnya, restoran hanya menyajikan sarapan, tetapi menu dengan cepat berkembang hingga makanan tersedia sepanjang hari. Salah satu bentuk seni yang ditemukan di restoran adalah Al-Qatt Al-Asiri, yakni hiasan dinding interior tradisional wanita dan bentuk seni kuno yang dianggap sebagai elemen kunci dalam sejarah Asir.
Restoran Al-Hosn Al-Turathi mengandalkan kerja dua orang yakni Al-Asiri yang bertugas memasak dan mengawasi tugas artistik, dan saudaranya yang menangani bidang manajemen.
“Tidak banyak restoran yang menawarkan makanan selatan yang populer, terutama di Abha. Sementara ada banyak restoran populer di Khamis Mushayt yang sudah dikenal oleh masyarakat luas,” kata dia.
Adapun menu favorit yang ditawarkan di Al-Hosn Al-Turathi antara lain al-arika yakni makanan penutup tradisional di wilayah selatan yang dibuat dengan tepung cokelat dicampur dengan air hangat, minyak, dan ghee untuk membentuk adonan. Selanjutnya adonan tersebut dibumbui dengan gerimis madu dan kapulaga.
“Berdasarkan fakta tersebut, restoran itu merupakan restoran yang pertama menyajikan roti "miva" atau roti "tannour" selatan,” kata Al-Asiri.
Dia juga menambahkan bahwa dirinya adalah orang Saudi pertama di Kerajaan yang memasak sambil mengenakan pakaian tradisional Saudi. Di sisi lain, Al-Asiri juga meluncurkan buket Asiri, yaitu koleksi tanaman lokal dengan aroma aromatik, yang diberikan kepada sejumlah pangeran dan tokoh terkenal lainnya.
Restoran warisan Al-Hosn Al-Turathi mendukung keluarga di Arab Saudi lokal juga dapat berlaku produktif. Contohnya adalah dengan membentuk pojok kopi dan minuman panas yang dikelola oleh salah satu suster, Umm Joud, yang memegang gelar master dalam manajemen bisnis, dan mengawasi persiapan minuman panas menggunakan bahan-bahan tradisional.
Al-Asiri mengajak dan mendesak pemuda Saudi untuk bekerja keras, dengan mengatakan bahwa Arab Saudi menawarkan banyak peluang untuk mewujudkan tujuan Visi Kerajaan 2030. “Kita harus bersabar dan aktif, dan mencoba mencapai puncak dengan kemampuan yang kita miliki. Jadi kita harus gigih dan bekerja keras,” kata Al-Asiri.