Taliban tentang hak-hak perempuan
Dikutip TRT World, Ahad (26/9), Kanem mengulangi seruan yang dibuat oleh komunitas internasional kepada Taliban yang meraih kekuasaan bulan lalu ketika Amerika Serikat menarik pasukan terakhirnya. “Para wanita Afghanistan telah menjelaskan selama bertahun-tahun mereka menginginkan pendidikan mereka, perawatan kesehatan, dan siap merancang program serta mampu memimpin di komunitas mereka,” ucap dia.
Para pemimpin Taliban telah mencoba menggambarkan kelompok itu sebagai lebih moderat daripada saat terakhir kali memimpin Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001. Kemudian perempuan dilarang sekolah atau bekerja dan hanya diperbolehkan keluar rumah dengan pendamping laki-laki.
Mereka telah berjanji untuk berubah dan akan menghormati hak-hak perempuan tapi banyak yang tetap skeptis. Dalam pemerintahan terbarunya, tidak ada wanita yang ditunjuk. n Meiliza Laveda