Sabtu 02 Oct 2021 14:03 WIB

UNRWA: Butuh Rp 11 Triliun untuk Tetap Layani Pengungsi

Dana tersebut untuk pendidikan, kesehatan hingga layanan sosial para pengungsi

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), bermain sepak bola di depan siswa yang berpartisipasi dalam perkemahan musim panas UNRWA di Sekolah Persiapan Pantai untuk anak perempuan, di pengungsian Shati kamp, ??Minggu, 4 Juli 2021. Menurut UNRWA telah memulai kamp musim panas untuk 150.000 anak di Jalur Gaza.
Foto: AP/Adel Hana
Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), bermain sepak bola di depan siswa yang berpartisipasi dalam perkemahan musim panas UNRWA di Sekolah Persiapan Pantai untuk anak perempuan, di pengungsian Shati kamp, ??Minggu, 4 Juli 2021. Menurut UNRWA telah memulai kamp musim panas untuk 150.000 anak di Jalur Gaza.

IHRAM.CO.ID, NEW YORK -- Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut sedang mencari dana Rp 11 triliun untuk mempertahankan layanan kepada para pengungsi. Pengumuman ini dijelaskan jelang konferensi donor yang dijadwalkan November di Brussels .

Dilansir dari Wafa News, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan kepada wartawan di markas besar PBB di New York bahwa organisasi itu membutuhkan "kepastian" untuk operasinya. Kepastian untuk mendanai tiga kegiatan inti UNRWA, seperti pendidikan, kesehatan hingga layanan sosial.

"Kami mencari 800 juta dolar AS (Rp 11 triliun) per tahun," kata Lazzarini seperti dikutip oleh jaringan France 24 yang berbasis di Paris.

"Tujuan utama konferensi ini adalah untuk memiliki prediktabilitas yang lebih baik dan untuk mempromosikan visibilitas," kata diplomat Swiss itu.

Dana tersebut akan memungkinkan badan tersebut untuk tetap membuka 700 atau lebih sekolah yang dikelolanya, melayani 550.000 anak, serta pusat kesehatan dan untuk memberikan kesejahteraan sosial kepada pengungsi Palestina dan keturunan mereka.

Selain dana Rp 11 triliun, Lazzarini mengatakan ada juga kebutuhan dana untuk bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh UNRWA, yang bervariasi dari satu tahun ke tahun berikutnya, tergantung pada perkiraan badan tersebut, krisis akan sekitar setengah juta dolar pada tahun 2022.

Lazzarini mengatakan bahwa agensinya kekurangan Rp 1,4 triliun untuk dilihat tahun ini, dan memperingatkan bahwa itu mungkin harus menutup beberapa kegiatan pada bulan November dan Desember.

"Hari ini kami terus berjuang, mengejar uang tunai. Saya tidak pernah tahu sebagai Komisaris Jenderal minggu depan jika saya akan mampu membayar gaji 28.000 staf," terangnya.

Diketahui UNRWA memberikan bantuan kepada lebih dari lima juta warga Palestina yang terdaftar di wilayah Palestina, Yordania dan Lebanon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement