Rabu 06 Oct 2021 09:19 WIB

Israel Sarankan UEA Latih Imam Palestina Soal Moderasi Agama

UEA diminta latih Imam Palestina moderasi agama, toleransi, dan memerangi kekerasan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Dalam Negeri Israel, Ayelet Shaked.
Foto: Twitter
Menteri Dalam Negeri Israel, Ayelet Shaked.

IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Menteri Dalam Negeri Israel menyarankan mitranya dari Uni Emirat Arab (UEA) agar melatih imam Palestina-Israel tentang 'moderasi agama'. Hal itu disampaikan saat Menteri Israel Ayelet Shaked melakukan kunjungan resmi pertamanya ke UEA, di mana dia bertemu dengan mitranya Sheikh Saif bin Zayed Al-Nahyan di sela-sela Dubai Expo 2020 pada Senin (4/10).

Pertemuan itu dilakukan menjelang kesepakatan untuk membatalkan persyaratan visa masuk bagi warga negara dari kedua negara. Pada pertemuan itu, surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa Shaked menyarankan bahwa imam Palestina di Israel dapat dilatih dan dididik di UEA tentang moderasi agama, toleransi, dan memerangi kekerasan.

Kementerian Dalam Negeri Israel mengawasi penunjukan sekitar 300 imam yang merupakan warga negara Palestina Israel. Pada kesempatan itu, Shaked juga dilaporkan menyoroti pentingnya hubungan strategis antara kedua negara, saat ia mengundang Al-Nahyan untuk mengunjungi Israel pada November untuk berpartisipasi dalam "do'a bersama antaragama".

Para menteri juga membahas inisiatif untuk meningkatkan kerja sama antara Israel dan UEA, yang mencakup proyek antaragama. UEA mengejutkan dunia Arab dengan menyetujui kesepakatan normalisasi dengan Israel tahun lalu dan telah berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai kekuatan moderat di wilayah tersebut.

 

"Saya mengalami hari ini apa itu perdamaian sejati. Pemerintah telah berusaha keras untuk memperjelas bahwa kemitraan nyata telah ditempa antara negara-negara. Saya melihat pentingnya memperkuat hubungan strategis antara Israel dan Uni Emirat Arab," kata Shaked, dilansir di The New Arab, Rabu (6/10).

Dalam kunjungannya, Shaked juga mengunjungi Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi dan Wahat Al-Karama, sebuah tugu peringatan bagi tentara UEA. Dia mengatakan dalam sebuah cuitan di Twitter bahwa dia diterima dengan banyak kehangatan dan cinta dengan harapan yang tinggi dari perjanjian damai.

Kunjungan itu dilakukan setelah peringatan satu tahun Perjanjian Abraham, yang melihat berbagai negara Arab, termasuk UEA, menormalkan hubungan dengan Israel tahun lalu di bawah masa jabatan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement